7 Cerita Fabel Singkat dan Memiliki Pesan Moralnya |
Cerita fabel adalah salah satu jenis kisah yang sangat cocok untuk disampaikan kepada anak-anak. Dalam cerita ini, tokoh utamanya adalah binatang yang dapat berbicara seperti manusia. Biasanya, setiap tokoh binatang memiliki karakteristik yang berbeda.
Sebelum menceritakan kisah fabel kepada anak-anak atau menciptakan kisah fabel sendiri, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Penting untuk mengetahui struktur cerita fabel dan latar belakang asal usul kisah ini, yang kaya akan pesan moral.
Di dunia Pendidikan Secara etimologis, kata “fabel” berasal dari bahasa Latin, yaitu “fabulat.” Fabel mengisahkan kehidupan binatang dengan perilaku yang menyerupai manusia. Para tokoh dalam kisah ini diberikan kemampuan berpikir, berbicara, dan berpakaian. Fabel termasuk dalam kisah fiksi atau tidak nyata.
Berbagai Ciri Khas Kisah Fabel
Kisah fiksi yang satu ini tidak hanya menyenangkan dan bagus tapi juga bersifat edukatif. Kamu bisa membuat kisah fabel sendiri setelah mempelajari berbagai ciri fabel. Ada beberapa ciri khas yang membuat kisah fabel berbeda dari kisah fiksi yang lainnya. Beberapa cirinya antara lain:
- Para tokoh binatang dalam kisah fiksi ini mempunyai watak dan perilaku seperti manusia biasa.
- Kisah fabel menunjukkan berbagai kejadian dengan sifat sebab akibat. Kisah ini mempunyai alur cerita yang sederhana dan sangat mudah untuk dimengerti.
- Dalam kisah ini terdapat konflik yang diambil dari kehidupan nyata atau kehidupan manusia sehari-hari.
- Latar tempat yang digunakan dalam kisah fabel adalah latar alam. Misalnya sawah, kolam, sungai, hutan, atau lokasi lain yang berhubungan dengan alam/
- Biasanya, cerita fabel berbentuk narasi serta menceritakan berbagai peristiwa dengan binatang sebagai tokohnya. Bahasa yang dipakai dalam kisah ini bersifat tidak formal. Kisah fabel juga kaya akan dialog antar tokohnya.
Kalau kamu ingin membuat kisah fabel sendiri, pastikan untuk mengingat semua ciri yang ada di atas. Pelajari juga berbagai contoh kisah fabel yang terkenal. Dengan begitu, proses pembuatan kisah fabel akan jadi lebih mudah dan hasilnya pun akan menjadi lebih menarik dan hidup.
Beberapa Contoh Cerita Fabel
Setelah memahami berbagai ciri khas fabel, pahami juga berbagai contoh fabel yang cukup terkenal. Sambil meneliti kisah fabel, coba tebak pesan moral yang ada di balik cerita tersebut. Kemudian coba buat kisah fabel lain dengan pesan moral yang bagus. Ini dia beberapa contoh fabel untuk dipelajari.
1. Rusa dan Pemburu
Seekor rusa tampak sedang memandangi bayangan dirinya yang muncul di permukaan air sungai. Rusa ini tampak bangga karena mempunyai sepasang tanduk yang terlihat gagah dan megah. Tapi saat melihat bayangan kakinya di permukaan sungai, rusa merasa kecewa dan tidak senang.
Keempat kaki rusa tampak kecil dan ramping, sangat berbeda dari sepasang tanduk yang dimilikinya. Dari balik pepohonan, seorang pemburu sedang mengincar rusa dengan senapannya. Ketika pemburu melepaskan sebuah tembakan, rusa terkejut dan segera melarikan diri dengan lincah.
Rusa pun mulai menyadari bahwa ternyata dua pasang kakinya yang tampaknya kecil dan ramping merupakan suatu karunia. Keempat kaki ramping itulah yang membuat rusa bisa berlari dengan lincah dan cepat. Rusa pun tidak jadi kecewa, ia merasa sangat beruntung mempunyai kaki yang ramping.
Pelajaran dari cerita fabel: jangan abaikan kelemahan. Bisa jadi, kelemahan yang dimiliki seseorang justru bisa menjadi kekuatan yang terbesar. Dan bisa jadi, kekuatan itulah yang bisa membawa seseorang menuju keberhasilan.
2. Kisah fabel singkat semut dan belalang
Di bawah sebuah pohon raksasa, tinggallah sebuah koloni semut. Para anggota koloni semut selalu mempersiapkan diri menghadapi musim dingin. Seluruh anggota koloni akan bekerja sama untuk mengumpulkan banyak makanan ke dalam sarang.
Tujuan dikumpulkannya banyak makanan adalah agar para semut tidak mengalami kelaparan Ketika tiba musim dingin. Pada musim dingin, suhu diluar terlalu dingin sehingga semut tidak akan bisa keluar untuk mencari makan. Tetangga mereka, para belalang tidak bekerja keras seperti para semut.
Para belalang itu hanya bermain dan berpesta saja sepanjang waktu. Musim dingin pun tiba dan para semut sudah siap menyambut musim dingin dengan makanan yang melimpah. Para belalang tidak siap menyambut musim dingin. Akibatnya, mereka pun mengalami kelaparan dan kesulitan.
Pelajaran dari cerita fabel: pesan dari cerita ini adalah setiap orang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi masa-masa sulit. Salah satu caranya adalah dengan menabung agar nantinya sudah siap jika terjadi musibah atau muncul masalah yang tidak diharapkan.
3. Teks cerita fabel kerbau dan burung jalak
Pada suatu sore, seekor kerbau sedang berkubang dengan nyaman di dalam lumpur. Seekor burung jalak datang menemaninya tanpa diketahui oleh si kerbau. Burung jalak yang merasa lapar mendatangi kerbau dan memakan cacing dan kutu yang ada di punggung si kerbau.
Kerbau tidak menghiraukan kehadiran burung jalak yang baik hati. Bahkan setiap kali burung jalak menghabisi cacing dan kutu di punggungnya, kerbau tidak mengucapkan terima kasih. Ketika burung jalak akan terbang meninggalkannya, kerbau tidak mempedulikannya sama sekali.
Setelah burung jalak pergi dan tidak pernah kembali lagi, kerbau merasa kehilangan. Punggungnya sering terasa gatal dan tidak nyaman. Kerbau tidak menyadari bahwa burung jalak selama ini selalu membantunya. Tapi penyesalan kerbau sudah terlambat, burung jalak tidak pernah datang lagi.
Pelajaran dari kisah Bahasa Indonesia ini: setiap orang membutuhkan orang lain. Kadang, seseorang perlu bantuan dan dukungan orang lain agar bisa menemukan keberhasilan. Jangan mengabaikan siapapun yang sudah bersedia membantu apalagi sampai tidak berterima kasih.
4. Cerita fabel burung gagak yang cerdik
Di atas tebing-tebing batu yang menjulang gagah, seekor burung gagak terbang kelelahan. Sang gagak merasa sangat haus. Saat sedang terbang, gagak melihat sebuah teko dengan sedikit air di dalamnya, Teko itu ada di sebuah kebun kecil. Gagak pun segera turun dan ingin meminum air dalam teko.
Sayangnya, paruh sang gagak tidak bisa meraih air di dalam teko tersebut. Gagak pun berpikir keras dan berusaha untuk menemukan cara terbaik agar bisa menikmati air dalam teko. Akhirnya, gagak menemukan sebuah ide cemerlang untuk meminum air di dalam teko.
Gagak mengambil beberapa kerikil berukuran kecil kemudian memasukkan kerikil-kerikil tersebut ke dalam teko. Kerja keras gagak memberikan hasil yang bagus. Air yang ada di dalam teko naik ke permukaan sedikit demi sedikit. Gagak pun bisa menikmati hasil kerja kerasnya.
Tujuan kisah fabel ini: mengajarkan bahwa setiap orang perlu berpikir dengan kreatif. Pikiran kreatif sangat diperlukan, khususnya ketika sedang menghadapi kesulitan. Dengan berpikir kreatif, seseorang yang menghadapi kesulitan akan menemukan jalan keluar dan bisa mencapai keberhasilan.
5. Anjing dan bayangannya
Seekor anjing berwarna putih tampak sedang asik menikmati daging segar yang membalut sebatang tulang. Terik matahari membuat anjing putih ini ingin minum air yang segar. Anjing putih pun menggigit daging segarnya dan membawanya ke pinggir kolam.
Saat menyusuri pinggiran kolam, anjing putih melihat anjing lain berwarna putih yang mirip dengannya. Anjing lain itu juga sedang menggigit daging segar yang tampak sangat nikmat. Anjing putih tidak mengetahui bahwa ia sedang melihat bayangannya sendiri yang muncul di permukaan kolam.
Sang anjing menginginkan daging yang digigit oleh anjing lain tersebut. Kemudian anjing putih pun melompat dan berusaha untuk merebut daging yang digigit oleh anjing lain. Sayangnya, sang anjing malah tercebur ke dalam kolam dan kehilangan daging yang digigitnya.
Pelajaran dari cerita fabel: jangan menjadi orang yang selalu menginginkan milik orang lain atau serakah. Orang yang serakah biasanya ingin merebut apa yang menjadi hak orang lain. Setiap orang mempunyai rezekinya masing-masing.
6. Kelinci dan kura-kura
Ada seekor kelinci yang sifatnya sangat buruk. Semua binatang lain di hutan tidak mau berteman dengan kelinci karena sifat angkuhnya. Kelinci merasa dirinya merupakan binatang yang paling cepat. Tidak ada binatang lain di hutan yang bisa menyaingi kecepatannya.
Suatu hari kura-kura menantang kelinci untuk lomba lari. Kelinci pun tertawa meremehkan binatang yang terkenal lambat itu. Ketika lomba dimulai, kelinci berlari cepat dan meninggalkan kura-kura di belakangnya. Setibanya di pertengahan lintasan, kelinci memutuskan untuk beristirahat.
Kelinci menikmati wortel yang tumbuh di hutan sampai kekenyangan dan mengantuk. Akhirnya kelinci pun tertidur. Kura-kura terus berusaha berjalan meskipun kecepatannya sangat rendah. Hasilnya, kura-kura tiba lebih dulu di akhir lintasan meninggalkan kelinci yang ketiduran di tengah hutan.
Pelajaran dari kisah fabel: kesombongan akan berakibat buruk. Manusia tidak boleh sombong jika ingin disukai oleh orang lain dan mempunyai banyak teman. Seperti kura-kura, setiap orang sebaiknya punya sifat-sifat bagus seperti pantang menyerah dan gigih meraih cita-cita.
7. Membuat cerita fabel gajah dan semut
Sekumpulan gajah dengan badan yang besar mencari makan di hutan. Para semut yang tinggal di hutan merasa terganggu karena kawanan gajah menginjak-injak rumah mereka. Semut pun meminta gajah untuk meninggalkan hutan dan mencari makan di tempat lain.
Gajah yang berbadan besar tertawa melihat semut-semut yang marah itu. Para gajah merasa bahwa badan semut yang kecil menjadikannya binatang yang tidak berbahaya. Semut-semut yang diremehkan oleh para gajah merasa kesal dan mulai merencanakan sesuatu.
Para semut menyerang binatang-binatang berbadan besar kemudian menggigit kulit mereka. Beberapa semut juga memasuki telinga para gajah sehingga gajah-gajah kesakitan dan terjatuh. Akhirnya, kawanan gajah meninggalkan hutan dan tidak lagi meremehkan para semut kecil.
Pelajaran dari kisah fabel: jangan meremehkan dan merendahkan orang lain apapun alasannya. Bisa jadi, orang lain mempunyai kelemahan tertentu. Tapi mereka pasti punya kelebihan yang tidak kamu miliki. Selalu rendah hati dan menghargai orang lain, apapun kelemahan yang mereka miliki.
Kisah Fabel untuk Anak-Anak
Kisah fabel biasanya tidak mempunyai konflik yang terlalu rumit dan sulit untuk dimengerti. Tujuan dibuatnya kisah ini adalah untuk menghibur sekaligus mendidik anak-anak. Jika konflik yang dibawa terlalu rumit, anak-anak tidak bisa mengambil pesan moral atau pelajaran yang disampaikan.
Saat mencoba menciptakan cerita fabel, coba tambahkan dialog antar tokoh. Berbagai dialog tersebut akan membuat karakter atau tokoh-tokohnya menjadi lebih hidup dan ceritanya pun menjadi seru. Berdasarkan informasi di halaman ini, coba buat beberapa kisah fabelmu sendiri.