Niat Puasa Senin Kamis Dan Doa Berbukanya Lengkap |
Niat Puasa Senin Kamis – Puasa merupakan Salah satu rukun Islam dan ibadah yang wajib dilakukan oleh ummat muslim saat bulan Ramadhan.
Di luar bulan Ramadhan ada macam-macam puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan salah satunya adalah puasa senin kamis.
Bahkan puasa senin kamis dianjurkan oleh Rosulullah SAW sebagaimana yang telah Beliau sabdakan.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya : Amal perbuatan manusia akan
disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku
diserahkan saat aku berpuasa. (HR Tirmidzi).
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis (Ilustrasi) |
Lafadz Niat Puasa Senin Kamis
Niat puasa sunnah senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta‘ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah Taala.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya : Aku berniat puasa sunah hari Senin ini karena Allah Taala.
Niat puasa sunnah kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi Ta‘ala.
Artinya : Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah Taala.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya : Aku berniat puasa sunah hari Kamis ini karena Allah Taala.
Diatas sudah ada dua contoh lafazd niat puasa senin kamis yang bisa dibaca ketika akan melaksanakannya.
Adapun cara membaca lafadz niat puasa sunnah senin kamis tersebut
sama halnya dengan puasa Ramadhan yakni malam hari sampai menjelang
waktu subuh.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Senin Kamis
Meskipun puasa senin kamis adalah sunnah namun tetap memiliki tata cara yang harus diikut sertakan saat melakukannya.
Sebenarnya tata cara puasa senin kamis tidak jauh berbeda dengan puas wajib pada bulan suci Ramadhan.
Berikut ini tata cara puasa senin kamis yang perlu diperhatikan bagi muslim yang ingin berpuasa.
Membaca Niat
Niat ini termasuk rukun dalam melakukan ibadah apapun, karena tanpa niat sebuah ibadah tidak akan sah. “Pelajari Bab Niat Dalam Kitab Al-Hikam“
Maka dari itu pastikan niat puasa ikut sertakan saat ingin berpuasa,
dengan tujuan agar puasanya ditolong Allah SWT dan terhindar dari
maksiat.
Karena jika sudah dipasang niat saat akan berpuasa, seseorang yang
berpuasa ini nantinya akan menajaga betul dan menahan dirinya dari
perbuatan yang membatalkan puasa seperti.
- Makan dan minum dengan sengaja
- Jima’ atau kumpul dengan istrinya dilakukan dengan sadar
- Berbohong baik kecil ataupun besar
- Membicarakan orang lain
- Dan segala perbuatan yang menimbulkan dosa.
Sunnah Makan Sahur
Makan sahur hukumnya sunnah yakni apabila dikerjakan mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan maka tidak berdosa. Namun sebaiknya dikerjakan
karena sunnah merupakan anjuran dari Rosulullah SAW.
Adapun jika udah tidak sempat lagi untuk makan sahur karena waktu sudah masuk Subuh maka puasa bisa saja dilanjutkan.
Menyegerakan Berbuka Puasa
Selain sahur ketika berpusa juga disunnahkan untuk segera berbuka saat tiba waktunya yakni setelah masuk waktu maghrib.
Hal ini sangat dianjurkan Rosulullah SAW bahkan sangat banyak didalam sebuah hadis tentang anjuran menyegerakan berbuka puasa.
Dalam sebuah hadis Rosulullah SAW Bersabda
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.
Doa Berbuka Puasa Senin Kamis
agi muslim yang sedang berpuasa senin kamis tentunya akan menemui
waktu berbuka puasa. Maka dari itu penulis akan menuliskan lafadz doa
berbuka puasa seperti dibawah ini.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin : Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku
berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan
rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Doa diatas dibaca sebelum mematalkan puasa sewaktu masuk azan
maghrib, dengan doa yang dibaca sebelum berbuka puasa berharap puasanya
diterima Allah SWT.
Adapundoa yang biasanya Rosulullah SAW baca saat berbuka puasa adalah sebagaimana yang tertera dalam sebuah hadis dibawah ini.
حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ
التَّنُوخِيُّ , إمْلَاءً ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُفْطِرِ بْنِ مُوسَى الْحَافِظُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفِ بْنِ حِبَّانَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، قَالَ
: حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ هَاشِمِ بْنِ سَعِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا
أَبِي هَاشِمُ بْنُ سَعِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا بْنُ رُزَيْنٍ ، عَنْ
ثَابِتٍ ، عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ ” إِذَا أَفْطَرَ , يَقُولُ : اللَّهُمَّ لَكَ
صُمْتُ ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “
Artinya : “Abul Qasim At-Tanuji menyampaikan kepadaku secara imla’, ia berkata, Abul Husain Muhammad bin Mufthir bin Musa Al-Hafidz menuturkan kepadaku, Muhammad bin Khalaf bin Hibban menuturkan kepadaku, Waki menuturkan kepadaku, Al-Qasim bin Hasyim bin Sa’id menuturkan kepadaku, ayahku, Hasyim bin Sa’id menuturkan kepadaku, Ibnu Ruzain menuturkan kepadaku, dari Tsabit, dari Anas,
ia berkata, ‘Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ketika
berbuka membaca doa, Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu
fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim (Ya Allah, untuk-Mu aku
berpuasa, dengan rezeki-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku ini,
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).’”
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan terkait doa Niat Puasa Senin Kamis yang
ditulis dalam artikel skda.co.id. Besar harapan penulis
artikel ini bermanfaat untuk semua ummat muslim.
Sekiranya ada kalimat atau penulisan yang salah atau keliru maka penulis akan dengan senang hati jika dibenarkan.
Wallahu a’lam Bishawab