Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah (Arab, Latin, Artinya) |
Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah – Di dalam sholat Niat termasuk dalam kategori rukun 13 yang wajib diikutsertakan saat melaksanakan sholat, karena jika tidak maka sholatnya tidak sah.
Meskipun sholat sunnah niat tetap harus diikutsertakan, terlebih jika melaksanakan sholat fardu misalnya seperti sholat subuh.
Jadi ummat muslim jika ingin melaksanakan sholat subuh tentunya harus hafal dan paham tentang Niat Sholat Subuh.
Maka dari itu penulis disini akan memberikan penjelasan sekilas tentang baca’an Niat Sholat Subuh agar ummat muslim yang belum mengetahuinya bisa paham jika melihat artikel ini.
Macam-Macam Niat Sholat Subuh Arab, Latin, dan Artinya
Membaca Niat Sholat Subuh tidak hanya satu macam melainkan banyak macamnya, tergantung dari sholat yang dilaksanakan.
Agar tidak salah saat melafadzkan Niat Sholat Subuh tidak perlu khawatir dibawah ini akan dijelaskan serta dituliskan lafadz Niat Sholat Subuh baik tulisan arab, latin dan terjemahnya.
Niat Sholat Subuh Sendiri
Jika melaksanakan sholat subuh sendiri tidak berjama’ah maka lafadz niatnya seperti dibawah ini.
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin : Ushollii Fardhosh Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Lillaahi Ta’aala.
Artinya : Aku berniat salat subuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala
Niat Sholat Subuh Berjama’ah Menjadi Makmum
Bagi makmum yang sedang sholat subuh maka baca’an niat sholatnya sama dengan Niat Sholat Subuh Sendiri. Hanya saja ada penambahan kalimat “مَأْمُوْمًا ِ”.
Kalimat tersebut menjadi tanda bahwa sholat yang dikerjakan mengikuti imam, adapun lafadz niatnya seperti ini.
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin : Ushollii Fardhosh Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Ma’muman Lillaahi Ta’aala.
Artinya : Aku berniat salat subuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala
Niat Sholat Subuh Berjama’ah Sebagai Imam
Bagi imam juga ada lafadz niat tersendiri, namun hal ini tidak diharuskan mengakui posisi dirinya sebagai Imam. Maksudnya adalah imam tidak wajib membaca niat sebagai imam.
Karena pada dasarnya seorang imam sudah ditunjuk dan diakui oleh makmumnya sebelum melaksanakan sholat.
Adapun baca’an niatnya seperti dibawah ini.
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ امَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin : Ushollii Fardhosh Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Imaman Lillaahi Ta’aala.
Artinya : Aku berniat salat subuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai Imam karena Allah Ta’ala
Ketiga macam niat sholat subuh tersebut sama tujuannya yakni melaksanakan perintah Allah SWT sholat subuh. Akan tetapi berbeda dalam segi keadaannya.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Subuh
Setelah mengetahui baca’an niat sholat subuh baik saat sholat sendirian, menjadi makmum atau menjadi imam. Maka kali ini akan dijelaskan cara melaksanakan sholat subuh sesuai tuntunan.
Adapun tatacara pelaksanaan sholat subuh sama saja dengan sholat-sholat lainnya, hanya saja yang membedakan rokaat dan juga ada doa Qunut yang dibaca setelah bangun dari Ruku’.
Untuk roka’at sholat subuh yakni dua roka’at tidak bisa dijama’ atau diqoshor seperti layaknya sholat Zuhur, Asar dan Isya’.
Baiklah langsung saja akan dibahas tatacara melaksanakan sholat subuh sesuai tuntunan islam.
Niat
Niat Sholat Subuh untuk lafadznya seperti penjelasan yang ada disub sebelumnya, akan tetapi sebenarnya niat ini bukan hanya diucapkan atau dibaca.
Namun dikutsertakan dari awal ada keinginan mau melaksanakan sholat hingga selesai, karena niat disini melaksanakan ibadah hanyak karena Allah SWT.
Takbirotul Ikhram
Secara bahasa Takbirotul Ikhram artinya takbir yang mengharamkan, maksudnya adalah setelah mengucapkan takbir maka aktifitas apapun didalam sholat yang tidak ada hubungannya dengan sholat maka haram bisa membatalkan sholat.
Karena sebenarnya Takbirotul Ikhram adalah ikrar seorang hamba kepada Allah saat hendak melaksanakan sholat. Bahkan ulama’ tasawuf berfatwa yang intinya jika sholat tapi tidak ingat kepada Allah SWT maka berdosa.
Berdiri Bagi Yang Mampu Dan Dilanjutkan Membaca Doa Iftitah
Setelah takbirotul ikhrom maka selanjutnya berdiri bagi yang mampu setelah itu dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, hal ini adalah sunnah, namun baiknya dibaca karena menjunjung tinggi perintah Rosulullah SAW.
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”
Membaca Alfatihah
Setalah membaca doa iftitah maka dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah dengan baik dan benar secara tajwid dan makhrojnya.
Karena surat Al-fatihah merupakan rukun dalam pelaksanaan sholat sama seperti Niat Sholat Subuh, jika belum bisa membaca dengan baik dan benar secara ilmu tajwidnya maka harus belajar dengan seorang guru.
Membaca Surat Pendek
Membaca surat pendek adalah sunnah, bila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Akan tetapi sebagai ummat Rosulullah yang menjunjung tinggi sunnah maka sebaiknya dibaca.
Ruku’ Dan Sunnah Membaca Doanya
Ruku’ didalam sholat termasuk rukun yang tidak bisa ditinggalkan, jika tidak dikerjakan maka sholatnya tidaklah sah.
I’tidal Atau Bangun Dari Ruku’
I’tidal juga termasuk rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi Ruku’ ada doanya sebagaimana yang ada digambar.
Membaca Doa’ Qunut Saat I’tidal Yang Kedua
Dalam sholat subuh disunnahkan membaca doa Qunut saat ruku’ Roka’at yang kedua. Doa Qunut merupakan sunnah muakad yang apabila ditinggalkan maka diganti dengan sujud sahwi.
Sujud Dua Kali Dalam Satu Roka’at
Tatacara sholat setelah melaksanakan I’tidal maka dilanjutkan dengan Sujud hal ini juga termsuk rukun. Dalam kondisi sujud ada juga doanya bisa dilihat dalam gambar.
Duduk Diantara Dua Sujud
Sekanjutnya adalah duduk diantara dua sujud ini merupakan rukun sholat wajib dikerjakan jika tidak maka sholatnya tidak sah.
Saat melakukan duduk diantara dua sujud ada do’a yang sunnah dibaca agar lebih jelasnya bisa lihat gambar diatas.
Duduk Tahiyyat Akhir Dan Berikut Doanya Serta Membaca Sholawat
Rukun atau cara melaksanakan sholat subuh selanjutnya adalah duduk tahiyyat Akhir setelah melaksanakan sujud.
Hal ini juga termasuk rukun dalam sholat maka wajib dilaksanakan jika tidak sholatnya tidak sah. Saat duduk tahiyyat akhir ada doa yang wajib dibaca.
Disaat duduk tahiyyat akhir ada doa yang dibaca kemudian dilanjutkan dengan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW.
Salam
Yang terakhir adalah salam, untuk salam pertama menengok kekanan adalah rukun jadi wajib dikerjakan sedangkan salam yang kedua sunnah.