Pengertian Mad Jaiz Munfashil Berikut Contoh Dan Penjelasannya

Mad Jaiz Munfashil – Saat ini sudah banyak anak-anak muda yang menekuni bidang agama islam tentunya ia juga akan sering membaca Al-quran.

Akan tetapi alat untuk bisa membaca Al-Qur’an adalah dengan paham ilmu tajwid, karena didalamnya banyak hukum baca’an yang berbeda sepereti panjang pendek kalimat dan lain sebagainya.

Jika pembaca Al-Qur’an tidak paham dengan ilmu tajwid maka akan banyak kesalahan dalam ketika membacanya.

Dengan adanya hal demikian wajiblah ummat muslim belajar ilmu tajwid salah satunya adalah tentang hukum Mad Jaiz Munfashil

Pengertian Mad Jaiz Munfashil

Dilihat dari segi bahasa arti dari Mad Jaiz Munfashil adalah sebagai berikut.

Mad : Panjang

Jaiz : Boleh

Munfashil : Terpisah

Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid hukum Mad Jaiz Munfashil adalah apabila ada Mad Thobi’i kemudian bertemu dengan huruf Hamzah dalam dua kalimat atau terpisah.

Cara membaca hukum Mad Jaiz Munfashil karena tertulis “Jaiz” yang artinya boleh. Jadi lebih baik dibaca panjang melebihi Mad Wajib Muttashil yakni 6 harokat.

Atau boleh juga dibaca layaknya mad thobi’i yakni dua harokat atau dua alif atau dua ketukan.

Contoh Mad Jaiz Munfashil

Setelah mengetahui pengertian dari hukum Mad Jaiz Munfashil secara jelas maka tidak kurang tepat rasanya jika penulis tidak memberikan contoh.

Contoh Mad Jaiz Munfashil Per Kalimat Dari Al-Qur’an

Adapun contoh dibawah ini diambil dari ayat-ayat Alqur’an, hanya saja penulis ambil perkalimat saja agar mudah dipahami.

HurufContohKeteranganوۡ Bertemu ءتَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَاAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ء وَلَا تَاۡكُلُوۡهَاۤ اِسۡرَافًاAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ء تُوۡصُوۡنَ بِهَاۤ اَوۡ دَ يۡنٍ‌Ada Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءبِبَعۡضِ مَاۤ اٰتَيۡتُمُوۡAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءاِلَّاۤ اَنۡ يَّاۡتِيۡنَAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءفَاِذَاۤ اُحۡصِنَّAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ء لَا تَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَالَـكُمۡAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءوَّبِمَاۤ اَنۡفَقُوۡاAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ء اِنۡ يُّرِيۡدَاۤ اِصۡلَاحًاAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءمَاۤ اٰتٰٮهُمُAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءاَدۡبَارِهَاۤ اَوۡ نَلۡعَنَهُمۡAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ءكَمَا لَعَنَّاۤ اَصۡحٰبَAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatاۡ Bertemu ء عَلٰى مَاۤ اٰتٰٮهُمُAda Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimat

Contoh Mad Jaiz Munfashil Dalam Surat An-Nisa

Pada saat membaca Al-Qur’an tentunya banyak ayat yang didalamnya ada hukum bacaan Mad Jaiz Munfashil.

Maka dari itu penulis juga akan memberikan contoh beberapa ayat Al-Qur’an yang diambil daiu Surat An-Nisa’ terkait contoh hukum tersebut.

Tujuannya adalah agar pembaca artikel ini setelah memahami tentang ilmu tajwid maka langsung praktim membaca ayatnya dibawah ini.

Nama SuratBaca’an AyatKeteranganAn-Nisa’ : 57

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدۡخِلُهُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَاۤ اَبَدًا‌ ؕ لَـهُمۡ فِيۡهَاۤ اَزۡوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّنُدۡخِلُهُمۡ ظِلًّا ظَلِيۡلًا

Karena ada Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatAn-Nisa’ : 60

اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ يَزۡعُمُوۡنَ اَنَّهُمۡ اٰمَنُوۡا بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ وَمَاۤ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِكَ يُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ يَّتَحَاكَمُوۡۤا اِلَى الطَّاغُوۡتِ وَقَدۡ اُمِرُوۡۤا اَنۡ يَّكۡفُرُوۡا بِهٖ ؕ وَيُرِيۡدُ الشَّيۡـطٰنُ اَنۡ يُّضِلَّهُمۡ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Karena ada Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatAn-Nisa’ : 62

فَكَيۡفَ اِذَاۤ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۢ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡهِمۡ ثُمَّ جَآءُوۡكَ يَحۡلِفُوۡنَ‌ۖ بِاللّٰهِ اِنۡ اَرَدۡنَاۤ اِلَّاۤ اِحۡسَانًـا وَّتَوۡفِيۡقًا

Karena ada Mad Thobi’i
bertemu dengan hamzah dalam
dua kalimatAn-Nisa’ : 63

اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ يَعۡلَمُ اللّٰهُ مَا فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ فَاَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ وَعِظۡهُمۡ وَقُلْ لَّهُمۡ فِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ قَوۡلًاۢ بَلِيۡغًاAn-Nisa’ : 67وَّاِذًا لَّاٰتَيۡنٰهُمۡ مِّنۡ لَّدُنَّاۤ اَجۡرًا عَظِيۡمًاAn-Nisa’ : 79مَاۤ اَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ‌ وَمَاۤ اَصَابَكَ مِنۡ سَيِّئَةٍ فَمِنۡ نَّـفۡسِكَ‌ ؕ وَاَرۡسَلۡنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوۡلًا‌ ؕ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيۡدًا

Penutup

Demikianlah penjelasan terkait hukum Mad Jaiz Munfashil yang ditulis dalam sebuah artikel skda.co.id. Semoga kilasan materi yang singkat ini dapat bermanfaat.

Hususnya bagi ummat muslim yang saat ini sedang belajar ilmu tajwid, atau juga bagi yang sedang mencari tugas terkait hukum Mad Jaiz Munfashil.

Cukup sekian dan terimakasih, Wallahu A’lam.