Hitstats

Apa Itu Demensia Dini: Penyebab & Gejala Demensia

Tahukah Anda apa itu demensia? Apa saja penyebab dan gejala demensia? Kabar aktor Hollywood Bruce Willis terdiagnosis menderita demensia frontotemporal menarik perhatian publik.

Apa sebenarnya demensia? Penyakit ini memiliki gejala yang beragam, termasuk kesulitan berpikir, kehilangan ingatan, dan kesulitan berbahasa. Penyakit ini bisa terjadi ketika otak rusak akibat penyakit Alzheimer atau serangkaian stroke.

Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang apa itu demensia, apa penyebabnya, dan gejalanya, bacalah di bawah ini.

Apa Itu Penyakit Demensia

Apa Itu Penyakit Demensia
Apa Itu Penyakit Demensia

Apa itu Demensia? Demensia merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir dan daya ingat seseorang. Penyakit ini berdampak signifikan terhadap gaya hidup, aktivitas sehari-hari, dan keterampilan sosial penderitanya.

Demensia adalah istilah umum untuk gejala yang terjadi ketika otak terkena penyakit tertentu. Ada berbagai jenis demensia, beberapa lebih umum ketimbang yang lain. Ini karena demensia sering kali orang menamakanya berdasarkan penyakit penyebab demensia itu sendiri.

Bentuk umum penyakit ini termasuk demensia vaskular dan penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang berhubungan dengan perubahan protein otak dan perubahan genetik. Sedangkan demensia vaskular adalah penyakit yang penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah di otak.

Faktor Penyebab Demensia

Setelah kita mengetahui apa itu demensia, apa saja faktor penyebab penyakit ini?Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya sel-sel saraf dan hubungan antar saraf di otak.

Penyebab tersering adalah penyakit Alzheimer. Ketika penyakit ini berkembang, struktur dan kimia otak berubah dan sel-sel otak mati. Penyakit ini mengacu pada berbagai gejala, termasuk perubahan suasana hati, masalah ingatan dan pemikiran, serta masalah komunikasi.

Penyakit Alzheimer merupakan penyakit progresif. Hal ini terjadi secara bertahap seiring berjalannya waktu dan akhirnya merusak bagian otak lainnya. Akibatnya, gejala yang terjadi pun semakin parah.

Penyebab penyakit Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, namun perubahan genetik yang diturunkan dari orang tua diduga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Selain faktor genetik, kelainan protein di otak diduga juga dapat merusak sel saraf sehat di otak.

Penyebab lainnya adalah demensia vaskular. Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di otak. Penyebab penyakit jenis ini adalah stroke berulang.

Harap diingat bahwa penyakit ini sangat berbeda dengan pikun. Demensia pikun adalah perubahan ingatan dan pemikiran yang biasanya terjadi pada orang lanjut usia seiring bertambahnya usia. Perubahan ini dapat mempengaruhi memori. Namun, hal ini tidak penting dan tidak berarti orang yang terkena dampak bergantung pada orang lain.

Berikut adalah kondisi lain yang menimbulkan demensia:

Selain kedua penyebab yang dijelaskan di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat menimbulkan penyakit ini, namun sifatnya sementara. Kondisi itu meliputi:

  • Endokrin atau kelainan metabolism
  • Subdural hematoma dan multiple sclerosis
  • Penyakit tumor otak

Efek samping obat dari obat pereda nyeri dan obat penenang

Kekurangan mineral dan vitamin tertentu (vitamin B6, B1, E, B12, dan zat besi)

Keracunan akibat pestisida, logam berat, dan mengkonsumsi minuman beralkohol

Faktor Risiko

  • Pertambahan usia pada seseorang
  • Adanya Riwayat demensia di keluarga
  • Pola makan yang tidak sehat dan jarang berolahraga
  • Kecanduan alcohol dan kebiasaan merokok

Penyakit yang Berisiko Menimbulkan Demensia

  • Depresi
  • Sindrom Down
  • Obesitas
  • Sleep Apnea
  • Hipertensi
  • Kolestrol tinggi
  • Diabetes

Gejala Demensia

Gejala utama demensia yakni perubahan pola piker dan penuran memori yang tampak pada cara bicara dan perilaku. Gejala-gejala tersebut bisa memburuk seiring waktu.

Berikut di bawah ini adalah tahapan gejala yang muncul:

Tahap 1

Pada tahap ini, fungsi otak pasien masih dalam tahap normal dan tidak ada gejala yang terlihat.

Tahap 2

Gejala yang terjadi pada tahap ini merupakan gangguan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Misalnya, masyarakat yang terkena dampak mengalami kesulitan melakukan berbagai aktivitas secara bersamaan dan mudah melupakan aktivitas yang belum dilakukan. Mereka kesulitan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta kesulitan memilih kata-kata yang tepat.

Tahap 3

Saya menderita gangguan jiwa organik. Orang yang terkena dampak mungkin mengalami kesulitan mempelajari hal-hal baru, tersesat dalam hal-hal yang sudah biasa, berkurangnya antusiasme, dan tampak datar. Selain itu, mungkin terjadi penurunan keterampilan sosial dan perubahan kepribadian.

Tahap 4

Orang yang terkena dampak mulai membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitas sehari-hari seperti mandi dan berpakaian. Selain itu, kebiasaan tidurnya berubah, menjadi apatis, sulit menulis atau membaca, mengalami halusinasi, menarik diri dari lingkungan sekitar, menjadi kasar, dan mudah marah.

Stadium 5

Jika pasien berada pada stadium 5, ia menderita demensia berat. Pada tahap ini, orang yang terkena dampak tidak dapat hidup mandiri. Hal ini karena keterampilan dasar seperti: Misalnya, mereka mungkin tidak memahami bahasa, mengalami kesulitan duduk atau berjalan, atau mungkin tidak mengenali anggota keluarga.

Mari kenalkan apa itu demensia, apa penyebabnya, dan apa saja gejala yang timbul Saya harap mudah kita mengerti.