Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya (Lengkap) |
Mikroskop merupakan alat laboratorium yang banyak digunakan untuk melakukan penelitian. Objek yang memiliki ukuran sangat kecil bisa dilihat secara jelas menggunakan mikroskop. Namun sebelum menggunakannya, mengetahui bagian-bagian mikroskop merupakan hal yang penting.
Dengan mengetahuinya maka bisa membantu dan mengerti cara menggunakan mikroskop dengan benar. Sehingga proses penelitian bisa berjalan dengan maksimal, serta bisa menghindari terjadinya kerusakan mikroskop karena salah dalam penggunaanya.
Setiap bagian yang terdapat di mikroskop memiliki fungsinya masing-masing, sehingga bisa membentuk sebuah kesatuan dalam satu alat untuk membantu dalam proses penelitian. Maka dari itu mikroskop menjadi alat yang penting di dalam laboratorium.
Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
Mikroskop yaitu sebuah alat bantu yang berguna dalam mengamati makhluk mikroskopis, yang mana memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat secara langsung dengan menggunakan mata. Maka dari itu diperlukan mikroskop untuk membantu melihatnya.
Jadi tidak heran, mikroskop merupakan salah satu alat yang memiliki peran penting untuk menunjang kegiatan di dalam laboratorium sains, termasuk juga dengan biologi. Dengan adanya mikroskop telah banyak membantu peneliti dalam menjalankan tugasnya.
Sebelum menggunakan mikroskop, terdapat hal yang harus diketahui dan juga dipahami, yaitu mengenai fungsi dari setiap bagian yang terdapat dalam mikroskop.
Hal tersebut bisa membantu memahami dalam mengoperasikan mikroskop, sehingga penggunaanya bisa dilakukan secara optimal. Mikroskop sendiri terbagi atas dua bagian komponen di dalamnya, yaitu ada bagian optik dan juga bagian non optik.
Bagian optik dalam mikroskop terdiri dari diafragma, lensa objektif, lensa okuler, reflector, dan kondensor. Sementara untuk bagian non optic yaitu terdiri atas tabung mikroskop, mikrometer, makrometer, revolver, meja kerja, kaki mikroskop dan lengan mikroskop.
Bagi yang masih belum mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya, berikut ini merupakan penjelasannya:
1. Lensa objektif
Sementara itu lensa objektif yaitu bagian dari mikroskop yang terletak dekat dengan objek yang sedang diamati atau objek penelitian. Sifat bayangan pertama yang dibentuk oleh lensa objektif yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.
Perbesaran objek yang bisa dilakukan yaitu tergantung dari pembuatnya, namun biasanya berkisar pada 10 kali, 40 kali atau bahkan hingga 100 kali. Selain itu lensa objektif juga memiliki nilai aperture atau NA.
Nilai aperture disini yaitu ukuran dari kemampuan mengumpulkan cahaya, dan juga menyelesaikan detail mengenai spesimen halus pada saat bekerja pada objek yang tetap. Semakin tinggi nilai aperture akan membuat cahaya semakin miring masuk ke dalam lensa objektif.
Hal tersebut bisa membuat gambar yang dihasilkan bisa terlihat lebih jelas, dan juga lebih memungkinkan struktur yang memiliki ukuran lebih kecil bisa divisualisasikan dengan tingkat kejernihan yang tinggi.
2. Lensa okuler
Lensa okuler merupakan salah satu bagian-bagian mikroskop yang berada paling dekat dengan observer atau mata dari pengamat. Fungsi dari lensa okuler yaitu untuk memperbesar bayangan objek yang akan diamati, dimana bayangan tersebut bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler, membuat bayangan tersebut memungkinkan untuk dilihat secara langsung oleh seorang observer. Pada umumnya hasil bayangan yang dibentuk bisa dilakukan perbesaran hingga 6,10 atau bahkan hingga 12 kali.
Jumlah lensa okuler pada mikroskop tergantung dari jenis mikroskopnya. Jenis mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler saja, sehingga hanya bisa digunakan menggunakan sebelah mata saja.
Sedangkan untuk mikroskop binokuler, di dalamnya terdapat lensa okuler sebanyak dua, sehingga observer bisa melihatnya menggunakan dua matanya sekaligus.
3. Tabung mikroskop
Tabung mikroskop disebut juga dengan nama tubus, yaitu bagian dari non-optik mikroskop yang memiliki fungsi yaitu mengatur fokus. Tabung mikroskop juga memiliki fungsi lain yaitu untuk melekatkan bagian-bagian lainnya dari mikroskop.
Pada bagian atas merupakan tempat untuk melekatnya lensa okuler, sedangkan untuk bagian bawah merupakan tempat untuk revolver. Di dalam revolver ini terdapat lensa objektif.
4. Mikrometer
Bagian-bagian mikroskop selanjutnya yaitu ada mikrometer atau sebuah pemutar halus yang memiliki ukuran kecil. Fungsi dari mikrometer ini yaitu untuk menurunkan atau menaikkan tubus atau tabung mikroskop dengan tempo yang lambat.
Jadi pada saat mengamati sebuah objek, cara untuk mengatur fokus agar objek dapat dilihat dengan jelas bisa mengatur mikrometer.
5. Makrometer
Makrometer merupakan pemutar kasar yang memiliki ukuran lebih besar dari mikrometer dan terletak di lengan mikroskop. Fungsi dari makrometer ini yaitu untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop dengan tempo yang cepat.
6. Reflektor
Reflektor atau yang disebut juga dengan cermin pengatur, memiliki fungsi untuk memantulkan cahaya yang berasal dari cermin ke objek pengamatan. Di dalam reflektor terbagi menjadi dua jenis cermin di dalamnya yaitu ada cermin datar dan cermin cekung.
Cermin datar digunakan jika cahaya yang dibutuhkan sudah cukup untuk mengamati suatu objek, sedangkan cermin cekung digunakan pada saat kondisi cahaya masih kurang maksimal atau sinarnya lemah. Namun untuk mikroskop dengan model terbaru, cermin sudah tidak dipasang lagi.
7. Diafragma
Diafragma merupakan bagian dari mikroskop yang terletak pada bagian meja preparat. Fungsi dari diafragma yaitu untuk mengatur cahaya yang masuk. Hal tersebut memungkinkan observer untuk mengatur jumlah cahaya yang dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan.
Hal tersebut bisa mengatur fokus pada objek pengamatan yang akan diteliti, sehingga bisa terlihat lebih jelas.
8. Revolver
Di dalam mikroskop juga terdapat bagian yang dinamakan dengan revolver atau dudukan lensa. Fungsi dari revolver yaitu untuk perbesaran dari lensa objektif yang akan digunakan, sehingga akan mempermudah dalam mengatur nilai pengamatan dari mikroskop.
Cara untuk mengoperasikannya yaitu hanya dengan memutar revolver ke kanan atau ke kiri, sesuaikan hingga objek yang diamati dapat terlihat dengan jelas.
9. Meja mikroskop
Salah satu bagian-bagian mikroskop selanjutnya yaitu meja mikroskop. Fungsi dari meja mikroskop yaitu sebagai tempat untuk alas meletakkan objek yang akan diamati. Bagian tengah pada meja mikroskop juga terdapat sebuah lubang sebagai tempat untuk lewatnya cahaya.
Meja mikroskop juga dilengkapi dengan penjepit objek di dalamnya. Fungsi dari penjepit objek yaitu untuk memudahkan dalam proses pengamatan agar objek tidak bergeser.
10. Kondensor
Fungsi dari kondensor yaitu untuk mengumpulkan cahaya dari hasil pantulan pada cermin, selanjutnya cahaya akan difokuskan sebagai penerangan pada objek yang akan diamati.
Cara penggunaan kondensor ini yaitu cukup dengan diputar ke arah kiri, kanan, naik atau turun. Bisa diatur sesuai dengan kebutuhan agar objek pengamatan bisa terlihat jelas.
11. Lengan mikroskop
Bagian dari mikroskop yang mudah untuk diamati karena cukup mencolok yaitu lengan mikroskop. Fungsi dari lengan mikroskop yaitu sebagai pegangan pada saat membawa mikroskop, seperti pada saat akan memindahkannya.
Hal tersebut yang membuat terdapat engsel yang berada di antara kaki dan lengan dari mikroskop. Bagian tersebut bisa diatur dengan posisi direbahkan maupun ditegakkan.
12. Kaki mikroskop
Mikroskop juga dilengkapi dengan bagian kaki yang memiliki fungsi yaitu sebagai penopang atau penyangga, sehingga mikroskop bisa tegak berdiri. Walaupun diletakkan pada bidang yang tidak datar, bagian dari mikroskop ini bisa membuat mikroskop tetap stabil.
Pada kaki mikroskop yang sederhana, melekat sebuah lengan yang dilengkapi dengan perangkat di dalamnya semacam engsel.
13. Penjepit kaca
Walaupun mikroskop sudah dilengkapi dengan penjepit objek, namun di dalamnya juga dilengkapi dengan penjepit kaca. Fungsi dari penjepit kaca ini yaitu sebagai pelapis untuk objek pengamatan, dimana tujuannya yaitu agar preparat tidak mudah bergeser dari kedudukannya.
14. Sendi inklinasi
Bagian dari mikroskop yang terakhir yaitu ada sendi inklinasi atau disebut juga dengan sekrup. Bagian ini sangat penting di dalam mikroskop karena bisa digunakan sebagai pengatur sudut.
Sesuai dengan namanya, bagian dari sendi inklinasi ini memiliki fungsi yaitu untuk mengatur mengenai derajat kemiringan dari mikroskop, sehingga observer juga akan nyaman pada saat mengamati objek yang akan diteliti.
Cara Merawat Mikroskop yang Baik dan Benar
Sama seperti alat-alat lain pada umumnya, mikroskop juga harus tetap dijaga dan dirawat agar tidak mudah rusak dan juga tetap terjaga fungsinya dengan baik.
Terlebih lagi mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melakukan berbagai jenis penelitian. Jadi mikroskop harus tetap terjaga fungsinya agar hasil yang didapatkan pada proses pengamatan bisa valid.
Dalam merawat mikroskop tentu ada hal-hal yang harus diperhatikan, karena jika dilakukan secara sembarangan maka bisa membuat bagian-bagian mikroskop menjadi rusak.
Jika salah satu bagian mikroskop ada yang rusak tentu bisa berpengaruh terhadap proses pengamatan. Maka dari itu penting untuk mengetahui mengenai cara merawat mikroskop yang baik dan benar, untuk menjaga mikroskop agar tetap berfungsi dengan normal.
Berikut ini merupakan cara-cara untuk merawat mikroskop:
Mikroskop harus diletakkan dan disimpan pada tempat yang kering, sejuk, bebas dari debu dan uap asam-basa.
Tempat penyimpanan untuk mikroskop sebaiknya dilengkapi dengan sebuah silica gel, karena bisa membuat lingkungan untuk tempat penyimpanan menjadi tidak lembab.
Mikroskop juga bisa diletakkan pada sebuah lemari yang diberi lampu, tujuannya yaitu agar bisa terhindar dari tumbuhnya jamur.
Gunakan cover pelindung pada saat mikroskop akan disimpan, tujuannya yaitu untuk menghindari paparan debu.
Setelah menggunakan mikroskop pastikan untuk membersihkan dan juga melakukan desinfeksi pada permukaan mikroskop, untuk membunuh kuman.
Pada bagian-bagian mikroskop non optik cara membersihkannya yaitu bisa menggunakan jenis kain flanel.
Bagian di dalam mikroskop yang sulit untuk dijangkau, cara membersihkannya dari debu yaitu bisa menggunakan sebuah kuas kecil atau bisa dengan kuas lensa kamera dengan cara yang lembut.
Cara membersihkan lensa dari minyak atau kotoran yang berasal dari bekas jari bisa menggunakan tisu, kain lensa atau kain lembut lainnya, yaitu dengan membasahinya sedikit menggunakan isopropil alkohol atau alkohol ether.
Cara membersihkan sisa dari minyak imersi yang terdapat pada lensa objektif bisa menggunakan xylol atau xylene. Penggunaan xilol harus dilakukan secara hati-hati agar cairan tersebut tidak menempel pada bagian lain mikroskop non optik.
Sebelum mikroskop disimpan, pastikan untuk mengatur meja mikroskop dan lensa objektif dijauhkan dari bagian meja preparat, yaitu caranya dengan memutar alat penggeraknya seperti posisi awal atau semula. Kondensor diturunkan dan lampu dimatikan.
Mengetahui bagian-bagian mikroskop merupakan hal yang penting sebelum mengoperasikannya untuk melakukan pengamatan. Dengan mengetahui bagian mikroskop dan fungsinya, maka bisa membantu dalam memahami cara untuk mengoperasikan mikroskop dengan baik dan benar.