Penyakit pernapasan atau pneumonia misterius telah menciptakan gelombang kekhawatiran di China, khususnya di kalangan anak-anak, yang pada gilirannya membuat rumah sakit tingkat kota bekerja di luar kapasitasnya.
Rumah Sakit Tergenang oleh Lonjakan Kasus
Banyak bangsal rumah sakit sekarang penuh sesak dengan pasien. Rumah Sakit Anak Beijing, menurut laporan Global Times, kini menerima hingga 9.378 pasien setiap hari dan sudah mencapai kapasitas penuh selama dua bulan terakhir. Klinik rawat jalan, klinik anak, dan departemen pernapasan di beberapa rumah sakit di Beijing dilaporkan telah terisi penuh setidaknya selama tujuh hari.
Tantangan Kesehatan Anak-Anak
Media, baik online maupun melalui saluran pemerintah, memperlihatkan gambaran yang mengkhawatirkan dari ruang tunggu rumah sakit di Hebei yang penuh sesak dengan tempat tidur dan lorong-lorong yang digunakan untuk merawat pasien. Sebuah laporan bahkan mencatat bahwa separuh siswa di Jinan dilaporkan sedang mengalami sakit.
Identifikasi Penyebab: Mycoplasma Pneumoniae
Meski awalnya dihubungkan dengan virus corona, Direktur Pusat Medis Nasional untuk Penyakit Menular di Shanghai, Profesor Zhang Wenhong, menyatakan bahwa penyebab lonjakan ini adalah mycoplasma pneumoniae. Patogen ini berbeda dengan virus corona yang menjadi momok beberapa tahun yang lalu.
“Perbedaannya bahkan lebih besar dibandingkan perbedaan antara manusia dan lalat,” ujar Profesor Wenhong dalam wawancara dengan China Central Television pada tanggal 26 November, seperti yang dikutip oleh The Straits Times pada Jumat (1/12/2023).
Perbandingan dengan Pandemi Sebelumnya
Memperkuat argumen Profesor Wenhong, Direktur Institut Penyakit Pernafasan Beijing, Tong Zhaohui, menekankan bahwa mikoplasma ditemukan pada awal tahun 1900-an, jauh lebih awal daripada virus corona baru.
“Kedua infeksi tersebut sama sekali tidak berhubungan,” tegas Tong. Ia juga mencatat bahwa lonjakan kasus mikoplasma ini lebih sering menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih lemah dibandingkan dengan orang dewasa.
Konteks Musim Dingin dan Pembatasan Pandemi
Lonjakan ini terjadi pada musim dingin pertama setelah China mencabut pembatasan ketat terkait virus corona yang berlaku sejak tahun 2020. China baru-baru ini berbagi data tentang lonjakan ini kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai tanggapan terhadap permintaan dari badan kesehatan dunia tersebut.
Analisis WHO dan Kesenjangan Kekebalan
Para ahli WHO, setelah menganalisis data tersebut, menyimpulkan bahwa tidak seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat, penyebab lonjakan ini lebih terkait dengan kesenjangan kekebalan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Dalam wawancara dengan Stat, Penjabat Direktur Departemen Epidemi dan Kesiapsiagaan serta Pencegahan Pandemi di WHO, Maria Van Kerkhove, mendukung penjelasan ini.
“Ini sudah diduga. Inilah yang dihadapi sebagian besar negara satu atau dua tahun lalu,” ungkapnya.
Mencari Solusi: Langkah-Langkah Mengatasi Lonjakan Kasus Mycoplasma
Sementara penyebab lonjakan kasus mycoplasma pneumoniae terus menjadi fokus, penting bagi masyarakat untuk memahami langkah-langkah yang dapat diambil guna mengatasi penyebaran penyakit ini.
1. Edukasi Kesehatan Masyarakat
Penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat mengenai mycoplasma pneumoniae. Informasi yang jelas dan mudah dipahami dapat membantu orang tua dan pendidik mengenali gejala awal dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
2. Pencegahan dan Kebersihan
Langkah pencegahan yang sederhana seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran mycoplasma pneumoniae. Khususnya di kalangan anak-anak, upaya pencegahan ini dapat memberikan perlindungan ekstra.
3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Mendorong orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke dokter secara rutin dapat membantu mendeteksi gejala awal mycoplasma pneumoniae. Deteksi dini memungkinkan intervensi medis yang lebih cepat dan dapat mengurangi dampak kesehatan jangka panjang.
4. Keberlanjutan Pembatasan
Meskipun pembatasan terkait Covid-19 telah dicabut, pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan pembatasan yang lebih selektif. Ini dapat mencakup pengaturan kapasitas di tempat-tempat umum dan penggunaan masker wajib untuk kelompok rentan, seperti anak-anak.
5. Penelitian Lanjutan
Mendorong penelitian lebih lanjut mengenai mycoplasma pneumoniae dapat membantu memahami karakteristik penyakit ini dan mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif. Investasi dalam riset kesehatan adalah kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
Kesimpulan
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang lonjakan kasus mycoplasma pneumoniae di China, langkah-langkah proaktif dapat diambil untuk melindungi masyarakat, khususnya anak-anak yang rentan. Edukasi, pencegahan, dan penelitian merupakan pilar-pilar penting dalam menghadapi tantangan kesehatan ini. Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, kita dapat bersama-sama mengatasi lonjakan penyakit pernapasan yang memerlukan perhatian serius ini.