Pelatihan Pakerti AA. Dosen memiliki kewajiban untuk terus berkembang, maka mengikuti pelatihan pekerti AA menjadi bagian di dalamnya. Setiap perguruan tinggi di tanah air secara berkala menggandakan atau menggelar pelatihan tersebut.
Kamu para dosen muda dijamin diwajibkan untuk mengikutinya. SUdahkah terdaftar sebagai peserta? Atau mungkin baru mendengar sebersit tentang pelatihan tersebut, dan kemudian mencari informasinya di internet. Membantu lebih mengenal mengenai pelatihan khusus dosen ini, maka bisa menyimak informasi berikut.
Apa Itu Pelatihan Pekerti AA?
Baik pelatihan Pekerti (Pelatihan Teknik Instruksional) maupun pelatihan AA (Applied Approach) adalah dua program pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional dosen.
Yakni profesionalisme dalam memangku jabatan akademik maupun meningkatkan keterampilan pedagogis (ilmu atau seni dalam menjalankan tugas tenaga pendidik). Pelatihan Pekerti oleh Ditjen Dikti diwajibkan untuk diikuti oleh para dosen muda. Sementara untuk Pelatihan AA ditujukan untuk dosen senior.
Pelatihan ini sebagaimana pelatihan pada umumnya, yakni memberikan pelatihan baik secara materi (teori) maupun secara praktek untuk meningkatkan kompetensi. Mengingat pelatihan ini sendiri ditujukan untuk kalangan dosen. Maka seluruh materinya berkaitan dengan keterampilan dan kompetensi dalam hal mengajar.
Adapun pelaksanaan pelatihan dilakukan di masing-masing perguruan tinggi, dan kemudian menjelaskan mengenai sejumlah materi yang penting untuk dikuasai seorang dosen. Materi-materi tersebut antara lain:
- Kebijakan mengenai pengembangan pendidikan tinggi.
- Pengembangan kurikulum pendidikan tinggi.
- Rekonstruksi mata kuliah.
- Metode pembelajaran.
- Pengintegrasian pencapaian pembelajaran sikap dan tata nilai dan juga keterampilan umum.
- Penyusunan unsur-unsur pencapaian pembelajaran mata kuliah.
- Penyusunan rubrik penilaian.
- Penyusunan bahan ajar.
- Aplikasi penelitian tindakan kelas.
- Media pembelajaran.
- Implementasi sistem penjaminan mutu internal untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi.
- Pengembangan karir dosen (Lecturer Career Development).
- Asesmen proses dan hasil pembelajaran.
- Konstruktivisme dalam pembelajaran.
Materi pelatihan biasanya disesuaikan dengan standar sekaligus mempertimbangkan kebutuhan dari masing-masing perguruan tinggi. Secara umum pelatihan Pekerti dan AA dilakukan secara bertahap. Sehingga materi yang disampaikan di atas tidak akan disampaikan dalam satu kali kesempatan.
Ada kalanya pelatihan berlangsung selama satu semester atau selama enam bulan. Diharapkan dengan pemberian pelatihan secara bertahap maka didapatkan pematangan materi. Selain itu juga bisa dipelajari sambil jalan dengan pelaksanaan tugas-tugas dosen lainnya.
Sebab sebagai dosen muda maupun dosen senior dijamin sudah memiliki berbagai agenda untuk menyelesaikan tugas rutin. Apalagi sudah ada beban kerja dosen yang wajib dilaporkan secara rutin. Maka dosen dalam menekuni profesinya juga memiliki target untuk dicapai, dan pencapaiannya dihitung per semester.
Pelaksanaan pelatihan Pekerti AA tentu menjadi hal penting untuk membantu para dosen terus berkembang. Secara umum pelatihan mengenai teknik dan media mengajar akan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga dosen bisa mengajar sembari melibatkan teknologi di dalamnya.
Selain itu, pelatihan ini juga membantu dosenmengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Sehingga tidak ada lagi istilah dosen senior yang gaptek atau mungkin mengalami kesulitan untuk berhadapan dengan mahasiswa milenial. Semua dosen memiliki kemampuan baik untuk mengajar di masa kini.
Adanya pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan kemudian bisa diikuti secara gratis. Tentu perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh setiap dosen untuk bisa berkembang. Sebab ketika keterampilan dan keahliannya sebagai dosen berkembang, maka ada lebih banyak manfaat bisa diberikan pada pendidikan Indonesia.
Pentingnya Pelatihan Pekerti dan AA bagi Dosen
Adanya pelatihan Pekerti AA juga sangat penting untuk membantu meningkatkan kualitas SDM di perguruan tinggi. Ketika kualitas ini meningkat, maka manfaat yang didapatkan tidak hanya dirasakan oleh dosen yang menjadi peserta pelatihan. Namun juga mahasiswa, institusi, masyarakat, dan negara.
Dua jenis program pelatihan dari Ditjen Dikti ini kemudian memberikan arti penting atau manfaat sangat luas. Diantaranya adalah:
1. Membantu Dosen Mengajar dengan Baik dan Asyik
Salah satu materi yang akan diberikan kepada para dosen peserta pelatihan Pekerti maupun AA adalah metode dan media mengajar terkini. Hal ini menjadi materi penting karena yang namanya kegiatan mengajar wajib melibatkan metode dan alat bantu yang ideal dan kekinian.
Sehingga bisa menyampaikan ilmu dengan cara yang bisa dan mudah diterima mahasiswa era sekarang. Hal ini membuat suasana kelas lebih hidup dan dosen pun mampu menyampaikan materi dengan baik. Sekaligus diberi label dosen asyik oleh para mahasiswa, karena melek teknologi dan cakap memanfaatkannya di kelas.
2. Meningkatkan Kreativitas Dosen dalam Mengajar
Lewat pelatihan yang diberikan secara berkala, maka kemampuan dosen dalam mengajar akan terus berkembang. Selain itu juga mengembangkan kreativitas mereka untuk menjadikan kegiatan mengajar lebih kaya warna. Hal ini penting agar dosen bisa selalu menciptakan suasana seru dan dinantikan mahasiswa di kelas.
3. Membantu Dosen Menyiapkan Perkuliahan dengan Baik
Bagi dosen muda, pelatihan Pekerti AA akan membantu mendapatkan ilmu untuk mempersiapkan perkuliahan dengan baik. Sebab dibantu untuk memahami bagaimana membuat silabus, penilaian mata kuliah, dan lain sebagainya. Sehingga bisa menyiapkan perkuliahan dengan baik untuk hasil yang baik pula.
4. Membantu Dosen Menyusun Penilaian Mahasiswa
Melalui pelatihan ini juga membantu dosen untuk lebih mudah menyusun sistem penilaian mahasiswa. Dalam memahami materi dan juga aplikasi materi perkuliahan. Sehingga bisa memberikan penilaian yang tepat, adil, dan juga memberi motivasi mahasiswa untuk giat belajar.
Baca Juga:
Cara Mengetahui NIDN Dosen
Tips Sertifikasi Dosen
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
5. Meningkatkan Kualitas Lulusan
Dosen yang memiliki kemampuan baik dalam mengajar dan mampu menjadi dosen sesuai ekspektasi mahasiswa. Nantinya akan membantu mahasiswa untuk mengikuti kelas dengan baik. Materi yang disampaikan dosen juga bisa diserap dengan baik dan kemudian diaplikasikan.
Dosen pun dalam kelas tidak hanya bisa menyampaikan materi, namun juga berbagi pengalaman dan merangsang pengembangan keterampilan mahasiswa. Sehingga bisa mencetak lulusan yang juga punya kompetensi mumpuni.
6. Meningkatkan Kualitas Institusi
Institusi atau perguruan tinggi yang memiliki dosen dengan banyak sertifikasi keahlian dan keterampilan. Kemudian sukses menjadi dosen yang mencetak mahasiswa berprestasi akademik maupun non akademik.
Sudah tentu akan mendongkrak kualitas institusi. Baik secara akreditasi maupun dibuktikan dengan masa depan alumni yang cerah dan menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan.
7. Membantu Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia
Pelatihan Pekerti maupun AA diselenggarakan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga mencetak dosen dengan kompetensi dan keterampilan mengajar yang baik.
Sekaligus mampu mencetak lulusan yang berkualitas, dan hal ini akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di tingkat nasional. Tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang, Indonesia akan menjadi destinasi mahasiswa dunia untuk menempuh pendidikan tinggi.
Melalui manfaat besar dari pelaksanaan pelatihan Pekerti AA tentunya perlu didukung. Setiap dosen, baik dosen muda maupun dosen senior tentu perlu mengikuti kedua program pelatihan tersebut dengan baik. Sehingga semua manfaat tersebut bisa didapatkan dan kemudian mendorong perbaikan mutu pendidikan di tanah air.