Dalam ajaran agama Islam, Malam Lailatul Qadar dianggap sebagai salah satu malam yang paling istimewa dan penuh berkah.
Berdasarkan riwayat hadis, malam ini terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Petunjuk ini sangatlah penting karena berasal dari ajaran Rasulullah SAW yang diabadikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA. Beliau bersabda:
Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari 10 malam terakhir dari bulan Ramadan.
Waktu Potensial Kehadiran Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar tidak jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya karena perbedaan perhitungan waktu antara kalender Hijriyah dan kalender Gregorian yang umum digunakan. Namun, malam ini biasanya terjadi pada malam-malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29 bulan Ramadan.
Keutamaan dan Keberkahan Malam Lailatul Qadar
Hadis lain yang menguatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah RA. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa berdiri (mengerjakan shalat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Ini menegaskan betapa besar keberkahan yang tersimpan dalam malam Lailatul Qadar. Setiap amal ibadah yang dilakukan dengan keimanan dan harapan pahala besar akan mendapatkan ganjaran luar biasa dari Allah SWT.
Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Puspa Swara dan Ibnu Watiniyah, terdapat keutamaan yang didapat ketika mengerjakan sholat sunnah Lailatul Qadar.
1. Bagi mereka yang mengamalkan sholat Lailatul Qadar, Allah SWT akan mengampuni dosanya beserta dosa dari kedua orang tuanya ketika bangun dari duduknya.
2. Dibangunkannya istana, ditanamkannya pohon-pohon serta disediakannya sungai-sungai di dalam surga bagi mereka yang mengamalkan sholat Lailatul Qadar.
Kedua keutamaan tersebut disebutkan di dalam kitab Durrah an-Nashihin yang berbunyi sebagai berikut,
“Barang siapa mengerjakan salat pada malam Lailatul Qadar sebanyak dua rakaat, dalam setiap rakaatnya setelah membaca Al-Fatihah satu satu kali, kemudian membaca surah Al Ikhlas tujuh kali dan setelah salam membaca ‘Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih’ 70 kali, maka selama dia mengerjakannya Allah SWT akan mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya, dan Allah SWT akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, dan dia tidak akan keluar dari dunia, sehingga dia pernah melihat seluruhnya.”
Amalan yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar
Dalam prakteknya, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT di malam-malam terakhir bulan Ramadan, terutama saat mencari Lailatul Qadar.
Meskipun tanggal pasti kejadian malam tersebut tidak diketahui secara pasti, kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah menjadi kunci utama untuk meraih keberkahan dan ampunan di malam yang penuh berkah ini.
Dengan memperbanyak amalan baik, berdoa dengan penuh keikhlasan, serta menunjukkan kesungguhan dalam mencari keberkahan, umat Islam dapat meraih kebahagiaan dan ampunan Ilahi di Malam Lailatul Qadar.
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar 2 dan 4 Rakaat
Sebelum melaksanakan sholat Lailatul qadar, hendaknya muslim melafalkan bacaan niat seperti berikut.
Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan lailatul qadari rok’ataini (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’ala.
Artinya: Saya niat shalat sunnah Lailatul qadar dua rakaat (imam/makmum) karena Allah Ta’ala.”
Untuk tata cara sholat Lailatul Qadar mirip dengan sholat sunah lainnya. Dapat dikerjakan sebanyak dua rakaat atau empat rakaat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
- Membaca surah Al Fatihah pada rakaat pertama
- Membaca surah Al Ikhlas sebanyak 7 kali setelah surah Al Fatihah pada rakaat pertama
- Membaca surah Al Fatihah pada rakaat kedua
- Membaca surah Al Ikhlas sebanyak 7 kali setelah surah Al Fatihah pada rakaat kedua
- Diakhiri dengan salam, kemudian membaca istigfar sebanyak 70 kali
Berikut ini lafal istigfar setelah salam:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi
Artinya: “Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya.”
Niat Sholat Lailatul Qadar 4 Rakaat
أُصَلِّي سُنَّةٌ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.
Ushalli sunnatan fi lailatil qadri arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati lillâhi ta’ala. Allahu Akbar.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah malam Lailatul Qadar empat rakaat karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”
Tidak ada tahiyat awal pada sholat Lailatul Qadar empat rakaat. Apabila telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat tetapi langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
Tahiyat akhir pada rakaat keempat. Saat sampai pada rakaat keempat maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada sholat wajib.
Setelah selesai membaca doa tahiyat akhir, maka yang selanjutnya adalah melakukan salam. Kemudian dilanjutkan dengan membaca lafal istighfar seperti bacaan di atas.
Selain membaca bacaan surah Al Fatihah satu kali dan Al Ikhlas tujuh kali, muslim juga dapat membaca surah berikut pada rakaat pertama dan kedua sama yaitu, Al Fatihah satu kali, Al Qadr satu kali dan Al Ikhlas 15 kali.
Doa setelah Sholat Lailatul Qadar
Dinukil dari buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, berikut bacaan doa malam Lailatul Qadar yang dapat dibaca usai sholat sunnah Lailatul Qadar.
اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul’afwa fa’fu ‘annii
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Maha Mulia, senang memberikan ampun, maka ampunilah aku.” (HR Ibnu Majah)
Wallahu a’lam.