Contoh Cerpen (Cerita Pendek) Singkat Dan Menarik

Contoh Cerpen (Cerita Pendek) Singkat Dan Menarik
Contoh Cerpen (Cerita Pendek) Singkat Dan Menarik

Jual Mahal

“Repan, tadi ada Anisa nanyain kamu, si Anisa anaknya bos kayu itu.” Sambung Dodi pada Repan agak ngejek. Repan hanya diam enggan menanggapi celotelahan Dodi yang menurutnya tidak penting.

“Ada apa denganmu Repan? Kamu terlihat seperti orang sedang gudah gulana.”

“Coba kamu baca, kamu paham puisi ini?” Sambil menyodorkan naskah puisi yang akan dimusikalisasi minggu depan.

“Ini karya Anisa ya? Jutek jutek boleh juga, Kamu masih memikirkannya?”

Repan hanya mengangguk.

Tanpa di kata kasih tetaplah kasih, Irismu indah, aku pengagumnya

Aku selalu takjub dengan pandangmu Namun pandangmu malam tadi membuatku pilu. Pandang mu tak lagi indah, apa ini pertanda? Kasihmu untukku telah kau hilangkan? Aku enggan kamu pergi. Aku sering ingin menyerah, namun irismu mengatakan jangan, Namun dengan irismu semalam aku tahu akau menyimpulkan irismu tak lagi untuk ku. Akan sulit tapi aku ikhlas, Berbahagialah sayangku.

“Aku yakin ini adalah pesan darI Anisa untukku. Aku yakin dia tahu, dengan lirik ini dia memintaku mundur?” tanya Repan pada Dodi yang membaca naskah itu. “Entahlah, aku bingung kenapa kamu jatuh kepada si jutek itu.” “Dia itu berbeda.

Dia itu unik, dia tidak suka mengumbar rasa. Aku heran aku pernah dikecewakannya kenapa aku masih bertahan?” Jelas Repan. “Kalian hanya butuh hilangkan egois.” Sahut Dodi. Setelah beberapa hari terlewati Repan tak tahan ia ingin berbicara dengan Anisa. “Ada apa Repan?” Tanya Anisa singkat.
 “Em, em, aku ingin berbicara dengan kamu” Sambung Repan grogi .“Maaf, Pan, aku ada ujian 5 menit lagi. Besok saja ya?” Sambung Anisa meninggalkan Repan sendiri. “Aku sangat mencintaimu Anisa.” Teriak Repan.

Anisa hanya memberhentikan langkahnya tidak menoleh, dan tidak menjawab selanjutnya ia kembali melangkah. Menurut Repan itu jawaban Anisa tidak lagi memiliki rasa yang sama.
Orang tua Repan ada di kost “Tadi ada seorang perempuan yang menitipkan surat nak, dia terlihat anak baik, sepertinya penting.” Kata ayahnya. Repan mendengarkan kata-kata dari ayahnya dengan pilu tak ada semangat. “Ya sudah nanti Repan baca.” jelas Repan kemudian meninggalkan ruangan keluarga mini itu.
 “Namanya Anisa.” Sahut ibunya. Mendengar nama itu hatinnya langsung bergejolak, senang sekali rasanya, Cepat Repan ingin membaca suratnya.“Benar itu, Bu?”. “Iya benar Repan.

”Dibaca surat itu ternyata Anisa memintanya menemui kedua orang tuanya jika Repan serius, Repan tersenyum bahagia.