Doa Nabi Ismail Ketika Akan Disembelih Oleh Nabi Ibrahim |
Doa Nabi Ismail – Nabi Ismail As adalah anak kandung dari nabi Ibrahim As dan Siti Hajar yakni istri pertama nabi Ibrahim.
Ibrahim dan siti hajar menikah dalam usia yang cukup senja sehingga secara logika akan kesulitan dalam memiliki keturunan.
Kemudian dengan waktu penantian yang cukup panjang dan bermunajat kepada Allah SWT untuk mendapatkan keturunan.
Akhirnya Allah kabulkan doa nabi Ibrahim dan siti hajar lahirlah anak yang gagah, tampan dan berakhlak mulia yakni Nabi Ismail As.
Dua Doa Nabi Ismail Yang Masyhur Dikalangan Ummat Muslim
Ada dua doa nabi ismail yang sampai dengan saat ini masih masyhur dikalangan ummat muslim. Adapun kedua doa tersebut adalah doa nabi Ismail ketika akan disembelih dan doa Nabi Ismail dalam Al-Qur’an.
Simak berikut dibawah ini kedua doa tersebut yang akan ditulis dalam artikel skda.co.id.
Doa Nabi Ismail Ketika Akan Disembelih
Dalam perjalanan hidupnya Nabi Ismail sangat menjadi anak lelaki yang sangat disayang dan dicintai oleh kedua orang tuanya.
Karena telah berjuang menunggu penantian yang cukup lama, pada ahirnya dikaruniai anak sesuai yang diinginkan.
Singkat cerita ketika nabi Ibrahim As tidur beliau bermimpi yakni Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih Ismail sebagai bukti Qurban dan cintaNya kepada Allah SWT.
Dengan hati yang sedih nabi Ibrahim menyampaikan mimpi tersebut kepada anaknya yakni Ismail. Anehnya ismail tidak takut namun sebaliknya menyerahkan sepenuhnya permintaan Allah SWT untuk disembelih.
Ketika tibanya ditempat yang akan dijadikan penyembelihan Ismail sebelumnya beliau nabi Ismail berdoa.
Adapun doa Nabi Ismail ketika akan disembelih adalah seperti dibawah ini :
سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya :
“Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Ketika proses penyembelihan nabi Ismail berlangsung dengan gemetar nabi Ibrahim menggoreskan pisau yang tajam keleher ismail.
Tak sanggup melihat proses penyembelihan akhirnya nabi ibrahim menutup matanya. Akan tetapi kuasa Allah SWT pada saat nabi Ibrahim membuka matanya yang disembelih nabi ismail sudah berganti seekor domba.
Kisah diatas dapat diambil hikmah terkait kurban yang ikhlas hanya karena Allah SWT, selain itu nabi Ismail juga mencontohkan kepada semua anak manusia.
Agar patuh kepada perintah kedua orang tuanya jika memang itu adalah perintah baik buka maksiat.
Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat 23 :
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Doa Nabi Ismail Dalam Al-Qur’an Agar Amalannya Diterima Allah SWT
Alkisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail pada waktu meninggikan ka’bah dengan rasa khawatir apa yang dilakukan tidak diterima oleh Allah SWT.
Sehingga nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail berdoa kepada Allah SWT agar amal yang mereka perbuat diterima sebagai kebaikan.
Adapun doa Nabi Ismail dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿١٢٧﴾ رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya :
Ya Rabb kami! Terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Rabb kami! Jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [Al-Baqarah /2: 127-128]
Jika melihat sekilas dari kisah tersebut diatas seorang ayah dan anak yang sudah jelas ditanggung oleh Allah tidak pernah berbuat dosa.
Namun keduanya masih ada rasa takut amal ibadah yang diperbuat tidak diterima disisi Allah SWT. Sehingga dengan penuh harap keduanya berdoa kepada Allah SWT agar amal dalam meninggikan Ka’bah diterima.
Kisah tersebut diatas bila dikembalikan kepada diri sendiri tentunya merasa malu yang amat sangat. Bahkan terkadang merasa yakin amal ibadah yang dikerjakan pasti Allah terima.
Poin penting yang dapat diambil dari kisah diatas adalah ketika melakukan perbuatan yang baik seperti sedekah, sholat zakat dan lain sebagainya tetap kuatkan niat hanya karena Allah semata.
Jangan diumumkan kepada halayak ramai apalagi merasa yakin dengan kesombongan dari amalan yang diperbuat pasti diterima Allah SWT.
Tetap rendah diri dan tidak sombong serta terus berharap kepada Allah SWT, terkait amalan yang diperbuat. Karena sejatinya manusia tidak dapat melakukan amal perbuatan apapun tanpa campur tangan dari Allah.
Penutup
Demikianlah ringkasan terkait Doa Nabi Ismail masyhur dikalangan ummat muslim yang ditulis dalam artikel skda.co.id.
Besar harapan penulis artikel ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan tentang islam hususnya kisah nabi ismail As.